Tidak banyak yang menyadari bila setiap hari kita memproduksi sampah yang jumlahnya terus meninggi. Dan, kita juga tidak banyak menyadariya kian hari kian sulit untuk membuang sampah. Karena volume yang terus meninggi, lahan TPA (tempat pembuangan akhir sampah) cepat habis. Dan untuk memperluasnya tidaklah mudah. Reaksi warga di sekitar TPA juga keras ketika mendengar ada rencana perluasan. Mencari lahan TPA baru, terutama di kota-kota besar di Pulau Jawa lebih sulit lagi. Warga sekitar dengan keras selalu menolaknya. Mereka tidak rela bila pemukiman berdekatan dengan tumpukan sampah. Ya.. siapa yang mau hidup di lingkungan yang hampir tiap hari menghirup udara busuk. Ada satu cara untuk menanggulangi makin menggunungnya sampah. Jika setiap rumah tangga memanfaatkan sampah organiknya untuk pupuk alami (kompos) bisa dihitung berapa pengurangan volume sampah yang terjadi. Membuat pupuk kompos sendiri dari sampah organik tidaklah sulit. Berikut ini adalah cara membuat kompos. 1. Kompos Jadi Siap Pakai Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :
Bahan:
Cara Membuat
2. Kompos Sistem Bogor Bahan :
3. Kompos Sistem Terowongan Udara Membuat kompos dengan sistem terowongan udara, yaitu dengan menumpukkan daun-daun, potongan rumput dan bahan lain di atas segitiga panjang yang terbuat dari bambu atau kayu. Bahan :
Cara membuat:
4. Kompos Rumah Tangga Sampah organik secara alami akan mengalami peruraian oleh berbagai jenis mikroba, binatang yang hidup di tanah, enzim dan jamur. Proses penguraian ini memerlukan kondisi tertentu, yaitu suhu, udara dan kelembaban. Makin cocok kondisinya, makin cepat pembentukan kompos, dalam 4 – 6 minggu sudah jadi. Apabila sampah organic ditimbun saja, baru berbulan-bulan kemudian menjadi kompos. Dalam proses pengomposan akan timbul panas krn aktivitas mikroba. Ini pertanda mikroba mengunyah bahan organic dan merubahnya menjadi kompos. Suhu optimal untk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45-65C.Jika terlalu panas harus dibolak-balik, setidak-tidaknya setiap 7 hari. Bahan
Cara Membuat
|
Menjual dan Menerima Telur Bebek, Telur Asin dan telur Ayam untuk Daerah Majalengka dan Sekitarnya.
Jumat, 11 Maret 2011
Cara Mudah Membuat Kompos
Rahasia membuat pohon anggur berbuah.
Tanaman anggur di Indonesia banyak dipelihara dihalaman rumah sebagai pohon pelindung maupun penghias halaman, sehingga penataan dan persiapan tanaman utk pembuahan tidak dapat maksimal, sehingga sering-sering terjadi pohon tersebut berdaun lebat, subur, daun besar-besar dan merambat kesegala arah namun tidak menghasilkan buah walau sudah dikasi segala jenis pupuk dari jenis a sampai z.
Untuk membuat pohon anggur ini berbuah yang walau ditanam seadanya dan tidak mengikuti kaidah menanam pohon anggur yang benar (yaitu ada cabang utama/ cabang kedua/ cabang ketiga/ cabang pembuahan ) adalah suatu cara yang sangat mudah, namun memang buah yng dihasilkan juga seadanya, tdk terlalu besar-besar, dll)
Caranya adalah :
Tahap pertama: Potong semua ujung cabang yang ada hingga tinggal kira-kira setengah meter atau paling pendek 30 cm dari pangkal cabang. Tidak usah pedulikan apakah itu cabang utama atau cabang kedua, pokoknya seluruh ujung tanaman potong. Memotong cukup dng memutik batangnya kira-kira berjarak paling 30 cm dari pangkal cabang, sehingga masih gampang diputikkan/ dipotong dng tangan sebab bila sudah terlalu mendekati ke pangkal cabang maka cabang sudah keras dan susah diputik/dipotong dng tangan. Ingat…semua ujung cabang yang ada harus habis terpotong.
Tahap kedua: Gali lobang kecil sekitar pangkal tanaman ditanah sebanyak 4 lobang sedalam kira-kira 15 cm, masukkan pupuk NPK sebanyak 1 – 2 sendok makan, tutup galian, dan buat gundukan tanah menutupi pangkal batang.
Tahap ketiga: Siram di bagian jalur gundukan tanah yang melengkung sampai basah.
Tahap keempat: Tunggu dan biarkan, biasanya setelah 1-2 minggu akan keluar cabang baru dan dari cabang baru ini keluar bakal buah anggur-nya. Bila ingin buahnya manis dan besar-besar, maka setelah buah sebesar biji kelereng, lakukan penjarangan buah dengan cara membuang sebahagian buah yang kurang baik bentuknya, besarnya tdk sama, maka dengan pengurangan jumlah buah ini maka buah biasanya manis.
Tahap kelima: Lihat-lihat setiap pagi-siang-sore perkembangan buah anggur tersebut sambil minum kopi dan diiringi musik Enya (serta sebungkus SampoernaAmild bila anda perokok), karena disitulah dan saat itulah saat-saat yang paling mengasikkan dalam memelihara pohon anggur.
Tahap keenam: Berdoalah, semoga buah anggur anda tidak diambil tangan jahil.
Tahap ketujuh: Tidurlah dengan mimpi anggur anda bergantungan berbuah lebat
Kamis, 10 Maret 2011
Backlink
Paul Backlink Juni – Tambahan backlink untuk Site kamu
dari judulnya udah tau kan kalo bakalan ada PAket backlink dari paul?
nah bagi yang belom tau apa itu angela/ paul backlink maka silahkan cari di kanan atas masukan kata kunci dan search, dengan ini kamu bs titipin profile kamu di site di bawah ini.
LAngsung ajah deh Paul Paket Juni
http://ph.contiki.com/ - Page Rank 7 http://www2.turnto10.com/ - Page Rank 6 http://www.ecotonejournal.com/ - Page Rank 5 http://www.globalmapperforum.com/forums/ - Page Rank 5 http://www.forexpros.com/ - Page Rank 5 http://plugcomputer.org/ - Page Rank 6 http://softery.com/ - Page Rank 6 http://www.caseyfamilyservices.org/ - Page Rank 6 http://www.hometheaterforum.com/ - Page Rank 5 http://www.alexandrashouse.com/ 4 http://www.elementsvillage.com/forums/ 4 http://www.hometheaterfocus.com/ 4 http://majorityrights.com/ 4 http://crofting.org/ 4 http://linuxdriverproject.org/foswiki/bin/view - Page Rank 5 http://www2.tricities.com/ - Page Rank 6 http://www.sxswbaby.com/ - Page Rank 5 http://www.contrexx.com/forum/ - Page Rank 4 http://www.bizsugar.com/ - Page Rank 5 http://www.adventuredevelopers.com/ - Page Rank 4 http://chessok.com/ - Page Rank 4 http://www.ifightdragons.com/ - Page Rank 5 http://www.connectmaldives.com/ - Page Rank 4 http://www.cheftalk.com/ - Page Rank 5 http://wireless.com.pt/forum/ - Page Rank 4 http://www.kapanga.net/IP/home.cfm - Page Rank 4 http://forums.bleachexile.com/ - Page Rank 4 http://liwa-project.eu/ - Page Rank 6 http://www.2bo4.com/ 4 http://us.toluna.com/ 4 http://www.thumpertalk.com/ 4 http://forums.comingsoon.net/ 5 http://nasworegon.org/ - Page Rank 5 http://prologika.com/ - Page Rank 4 http://www.campusrxbio.com/ - Page Rank 6 http://priyo.com/ - Page Rank 4 http://www2.timesdispatch.com/ - Page Rank 6 http://www.squawkradio.com/ - Page Rank 4 http://www.construction-resource.com/ - Page Rank 4 http://www.faqpal.com/ - Page Rank 5 http://www.klc.org.pk/board/ - Page Rank 5 http://blurt-online.com/ - Page Rank 5 http://www.punkz.fm/ - Page Rank 4 http://putyourfaithinaction.org/ - Page Rank 4 http://www.adopting.org/ - Page Rank 6 http://www.stratos-ad.com/ - Page Rank 4 http://www.hangfan.co.uk/ - Page Rank 4 http://autostyle.co.za/ - Page Rank 4 http://www.americanquarterly.org/ - Page Rank 6 http://www.greencalgary.org/ - Page Rank 5 http://www.astroclassifieds.com/ - Page Rank 5 http://www.nzwood.co.nz – Page Rank 5 http://www.freezecracker.com/ - Page Rank 4 http://healingstartswithus.net/ - Page Rank 4 http://www.highprofits.com/ nah yang ini buat angela nyahttp://www.macosxhints.com/ http://2dboy.com/ http://setiathome.berkeley.edu/ http://flowplayer.org/ http://www.php-fusion.co.uk/news.php http://www.allure.com/ http://bitchmagazine.org/ http://www.punknews.org/ http://www.nonprofitmarketingblog.com/ http://www.milblogging.com/ http://www.thenextright.com/ http://www.wmagazine.com/ http://www.oswd.org/ http://www.ogre3d.org/ http://forums.zend.com/ http://www.zenphoto.org/ http://fusesource.com/ http://www.woltlab.com/ http://www.blender.org/ http://www.quinnware.com/ http://www.ecotuesday.com/ http://forum.filezilla-project.org/ http://www.photosig.com/ http://www.worldchanging.com/ http://www.thenation.com/ http://www.savetheinternet.com/ http://www.zabbix.com/ http://www.oooforum.org/ http://woxy.com/
Rabu, 09 Maret 2011
PAKAN ALTERNATIF
Meningkatnya harga pakan ternak pabrikan membuat para peternak Itik mencari bahan makanan alternatif untuk pakan ternaknya. Dimana dengan harga pakan yang terjadi saat ini membuat para peternak merugi, untuk itulah para peternak yang ada di desa Taras Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS) mencoba memanfaatkan KEONG EMAS yang ada dipersawan milik petani yang tersebar dipedesaan dijadikan makanan tambahan pengganti sebagian pakan pabrikan untuk ternak mereka. Yang mana selama ini Keong emas disawah merupakan hama penggangu padi yang sangat merugikan para petani di desa ini. Seperti yang telah dilakoni oleh Basit ini. Peternak ini tak begitu pusing lagi menaggung /memikirkan makintingginya harga pakan ternak bebek atau itik yang telah dipeliharanya sekian lama sampai sekarang ini. Peternak itik yang berasal dari Kecamatan Labuan Amas Selatan ini sekarang mulai berburu mencari dan mengumpulkan keong emas yang ada dipersawahan milik petani padi yang tersebar luas di desa Taras tersebut. Alhamdulillah, ternyata keong emas ini juga bisa diolah menjadi salah satu pakan tambahan pengganti pakan pabrikan (pakan alternatif). Saat kami coba untuk pakan itik ternayata keong emas ini sangat baik, dan membuktikan peningkatan produksi telur semakin meningkat, katanya. Proses pembuatan pakan alternatif yang berbahan keong emas ini ternyata sangat mudah dan sederhana sekali, hanya dengan menggiling keong emas tersebut secara halus lalu dicampur dengan pakan pabrikan langsung bisa di makan oleh ratusan itik tersebut. Dengan menggunakan pakan dari campuran keong emas ini ternyata tidak mengurangi produksi telor itik peliharaan, tetapi bahkan mengalami peningkatan dari pada pakan pabrikan sebelumnya. Yang dulunya saat masih menggunkan pakan pabrikan telur yang dihasilkan hanya sekitar 450 butir perhari. Kini produksi telurnya sudah mencapai 500 butir setiap harinya bahkan terkadang bisa lebih dari 600 ekor itik yang Basit pelihara. Setelah menggunakan pakan alternative ini selai bisa mengurangi biaya juga bisa mengurangi ketergantungan dengan pakan pabrikan yang terkadang susah untuk mendapatkannya, dan ternyata hasilnya sangat memuaskan bagi kami, terangya. Penggunaan pakan alternative ini, diakuinya dapat menekan biaya hingga Rp. 50 ribu perharinya. Yang mana sebelum menggunakan pakan alternative ini , peternaka harus mengeluarkan uang untuk pakan pabrikan sebesar Rp. 1.5 juta untuk membeli pakan pabrikan dalam setiap minggunya, dengan menggunakan campuran keong emas ini, pengeluaran untuk membeli pakan pabrikan bisa ditekan menjadi Rp. 1 juta setiap minggunya. Dimana penggunaan pakan pabrikan yang dulunya 7 karung sekarang hanya 5 karung. Bila dihitung – hitung, kini para petani yang ada di desa Taras bisa menghemat pengeluaran untuk pakan sebesar Rp. 500 ribu perminggunya. Sedangkan untuk pengeluaran membeli keong emas sebesar Rp. 50 ribu an dalam setiap minggunya, yang dibeli dari anak-anak yang mengumpulkan dengan harga sekitar Rp. 5 ribu sampai Rp. 6 ribu perbelek keong emas. Dari hasil percobaan dari peternak inilah, selain dapat menekan biaya untuk pembelian pakan pabrikan, juga sangat membantu para petani padi, dimana selama ini keong emas oleh para petani selama ini merupakan salah satu hama tanaman padi yang sangat mengganggu tanaman yang ada di persawahan yang sanagt merugikan dan susah untuk di basmi.
< Prev | Next > |
---|
BUDIDAYA LELE
Jenis ikan lele memang memiliki banyak penggemar, karena jenis ikan tersebut memiliki daging yang gurih, serta tidak memiliki banyak duri. Selain itu lele juga memiliki harga yang murah, sehingga ikan lele dapat dinikmati oleh semua kalangan. Besarnya minat pasar akan lele sering dijadikan sebagai salah satu peluang bisnis yang menggiurkan. Dari mulai bisnis kuliner lele yang beraneka macam hingga bisnis budidaya lele yang menguntungkan, mampu memberikan untung yang cukup besar. Ikan lele termasuk salah satu ikan yang budidayanya cukup mudah dan pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga banyak para pelaku bisnis yang memilih lele untuk dibudidayakan.
Langkah sukses budidaya lele
Dalam proses budidaya lele, langkah – langkah yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Proses Pemijahan
Proses pemijahan untuk mengawinkan lele jantan dan lele betina tidaklah sulit. Pemijahan yaitu proses mempertemukan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Proses ini biasanya dilakukan pada kolam – kolam khusus pemijahan, dengan mencampurkan lele jantan dan lele betina yang sudah memenuhi syarat tertentu.
Syarat indukan jantan :
Cara Pemindahan anakan lele :
- Mengurangi air di sarang pemijahan hingga tinggi air berkisar antara 10 cm sampai 20 cm
- Menyiapkan tempat penampungan ( baskom atau ember ) yang telah diisi air dari kolam pemijahan
- Samakan suhu kolam anakan dengan suhu kolam pemijahan
- Pindahkan anakan dari kolam pemijahan menggunakan cawan atau piring
- Kemudian pindahkan anakan ke kolam pendederan dengan hati – hati pada maalm hari, karena masih rentang terhadap tingginya suhu air
2. Pembudidayaan
Proses pembudidayaan adalah proses pembesaran bibit lele hingga berukuran siap jual berkisar antara 5 cm hingga 12 cm. Setelah anakan dipisahkan ke dalam kolam pendederan, usahakan kolam diberikan pelindung dari tingginya suhu. Biasanya dapat menggunakan penutup plastic atau menggunakan tanaman enceng gondok sebagai tanaman pelindung.
Selain pengaturan suhu kolam, dalam proses pendederan anakan ikan lele sudah boleh diberikan makan. Bisa berupa pakan alami seperti jentik jentik, kutu air, cacing kecil atau plankton yang dapat diberikan saat anakan lele berumur kurang dari 3- 4 hari. Setelah berumur 3 – 4 hari, anakan lele diperbolehkan diberikan makanan buatan dengan kadar protein serta nutrisi yang cukup tinggi. Dengan menambahkan POC NASA yang mengandung mineral penting serta protein dengan dosis 1 – 2 cc / kg pakan yang telah dicampuri sedikit air.
Untuk hasil maksimal, seekor lele dapat dipanen setelah umur 6 hingga 8 bulan. Namun kurang dari waktu tersebut, lele telah dapat dipanen jika beretnya telah mencapai 200 gram per ekor. Cara sukses dengan bisnis budidaya lele, dapat dijadikan sebagai salah contoh satu peluang usaha yang menjanjikan. Salam sukses
Langkah sukses budidaya lele
Dalam proses budidaya lele, langkah – langkah yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Proses Pemijahan
Proses pemijahan untuk mengawinkan lele jantan dan lele betina tidaklah sulit. Pemijahan yaitu proses mempertemukan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Proses ini biasanya dilakukan pada kolam – kolam khusus pemijahan, dengan mencampurkan lele jantan dan lele betina yang sudah memenuhi syarat tertentu.
Syarat indukan jantan :
- Kepala induk jantan lebih kecil dari betinanya, serta tulang kepalanya gepeng
- Warna kulit dada induk jantan lebih tua dibandingkan yang betina, serta kulitnya lebih halus daripada betina
- Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang dibelakang anus dengan warna kemerahan
- Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal dibanding induk betina
- Gerakan lele jantan lebih lincah dibandingkan yang betina
- Kepalanya lebih besar dibandingkan induk betina
- Warna klit dada lele betina lebih terang dibandingkan yang jantan
- Kelamin induk betina berbentuk oval dan berwarna kemerahan, lubangnya lebar dan letaknya di belakang anus. Biasanya sel telur yang telah matang berwarna kuning
- Untuk induk betina biasanya geraknya tidak selincah induk jantan
- Perutnya lebih gembung dari induk jantan
Cara Pemindahan anakan lele :
- Mengurangi air di sarang pemijahan hingga tinggi air berkisar antara 10 cm sampai 20 cm
- Menyiapkan tempat penampungan ( baskom atau ember ) yang telah diisi air dari kolam pemijahan
- Samakan suhu kolam anakan dengan suhu kolam pemijahan
- Pindahkan anakan dari kolam pemijahan menggunakan cawan atau piring
- Kemudian pindahkan anakan ke kolam pendederan dengan hati – hati pada maalm hari, karena masih rentang terhadap tingginya suhu air
2. Pembudidayaan
Proses pembudidayaan adalah proses pembesaran bibit lele hingga berukuran siap jual berkisar antara 5 cm hingga 12 cm. Setelah anakan dipisahkan ke dalam kolam pendederan, usahakan kolam diberikan pelindung dari tingginya suhu. Biasanya dapat menggunakan penutup plastic atau menggunakan tanaman enceng gondok sebagai tanaman pelindung.
Selain pengaturan suhu kolam, dalam proses pendederan anakan ikan lele sudah boleh diberikan makan. Bisa berupa pakan alami seperti jentik jentik, kutu air, cacing kecil atau plankton yang dapat diberikan saat anakan lele berumur kurang dari 3- 4 hari. Setelah berumur 3 – 4 hari, anakan lele diperbolehkan diberikan makanan buatan dengan kadar protein serta nutrisi yang cukup tinggi. Dengan menambahkan POC NASA yang mengandung mineral penting serta protein dengan dosis 1 – 2 cc / kg pakan yang telah dicampuri sedikit air.
Untuk hasil maksimal, seekor lele dapat dipanen setelah umur 6 hingga 8 bulan. Namun kurang dari waktu tersebut, lele telah dapat dipanen jika beretnya telah mencapai 200 gram per ekor. Cara sukses dengan bisnis budidaya lele, dapat dijadikan sebagai salah contoh satu peluang usaha yang menjanjikan. Salam sukses
Label:
BUDIDAYA LELE,
LELE,
Sayap Mandiri
Senin, 07 Maret 2011
Mengoptimalkan Bisnis Ternak Itik
Jul 13th, 2010 | By galeriukm | Category: Peternakan Usaha peternakan itik atau Bebek di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Model peternakan itik kebanyakan menggunakan cara tradisional yang skala pemeliharaannya kecil dan umumnya diumbar, model pemberian pakanpun mengandalkan pakan alami yang diperoleh di sekitar. Saat ini berkembang bisnis ternak itik untuk pemenuhan kebutuhan daging disamping itik untuk kebutuhan telur yang sudah eksis sebelumnya. Seiring dengan semakin tumbuh warung makan serba bebek, kebutuhan bebek pedaging tidak kalah banyak dengan bebek petelur. Selain itu Pemenuhan daging itik dari itik afkir saat ini sudah tidak mencukupi lagi. Prospek dari usaha pemeliharaan itik petelurpun cukup baik mengingat konsumsi telur dari tahun ke tahun terus meningkat, pemeliharaannya sudah mengarah pada semi intentif maupun kearah intentif. Dengan demikian peluang usaha bisnis ternak itik cukup menjanjikan untuk ditekuni. Beberapa orang sukses dalam bisnis itik pernah diulas pada tulisan yang lain.
Macam-macam Jenis Itik
Ada beranega ragam jenis itik yang berkembang dan diternakkan di Indonesia antara lain Itik tegal, Itik Mojosari, Itik Alabio, Itik Asahan ,itik Peking dan jenis itik lainnya. Itik Tegal memiliki ciri-ciri warna bulu putih polos sampai coklat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.Itik Mojosari merupakan itik yang berasal dari Mojosari, Mojokerto Jawa Timur yang memiliki ciri-ciri warna bulu coklat muda sampai coklat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
Itik Alabio merupakan itik yang berasal dari Amuntai Kalimantan Selatan dengan Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.
Itik Asahan merupakan itik yang dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
Tips Memulai Bisnis Ternak Itik
Sebelum memulai bisnis ternak itik ada perlu diperhatikan untuk tujuan apa kita memelihara itik tersebut. Jika untuk tujuan daging maka yang kita pilih adalah itik jantan atau memelihara itik pedaging seperti itik Peking , Itik Jantan dipilih sebagai itik pedaging karena harga relatif lebih murah. Pemberian pakanpun ditekankan untuk penggemukan. Jika untuk tujuan itik petelur tentu itik betina yang memiliki sifat genetik yang baik dalam bertelur. Selain itu agar usaha ternak itik dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi peternak maka perlu diperhatikan bebrapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain:1. Pemilihan Bibit
2. Pemberian Pakan
3. Perkandangan
4. Tata Laksana Pemeliharaan
5. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
6. Pengelolaan Reproduksi
1. Pemilihan Bibit Itik
Untuk tujuan penghasil telur maka hendaknya dipilih itik-itik yang bercirikan :
• Tubuh ramping (tidak gemuk) dan bentuk seperti botol, leher kecil, panjang dan bulat seperti rotan.
• Kepala kecil, mata bersinar (terletak dibagian atas kepala).
• Sayap menutup badan secara rapat, dengan ujung sayap tersusun rapi dipangkal ekor, bulu halus, rapi dan tidak kusut.
• Kaki berdiri kokoh (induk yang produksi telurnya tinggi antara lain itik Tegal, Khaki Khampbell dan itik Bali).
2. Pemberian Pakan
Pada dasarnya pemberian pakan untuk itik memerlukan kandungan protein yang tinggi dan pemberian pakannya ada 2 macam cara yakni :
• Pakan lengkap dari satu jenis saja, dapat dalam bentuk all mash, pellet atau crumble yang sudah lengkap semua unsur nutrisinya (cara ini biasanya untuk suatu peternakan besar).
• Pakan lengkap dari beberapa jenis seperti campuran dedak padi, jagung, bungkil kedele dsb. (cara ini yang umum dipakai oleh peternak rakyat).
Jumlah/konsumsi pakan untuk berbagai periode umur itik :
Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
- Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
- Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
- Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
Kebutuhan protein untuk berbagai periode :
- Anak itik (0 – 6 minggu) 20 – 22%
- Itik dara (6 – 13 minggu) 16 – 18%
- Dewasa (> – 13 minggu) 15 – 16%
Bahan-bahan makanan sumber protein antara lain :
- Bungkil kedele (protein 42 – 50%)
- Bungkil kelapa (protein 19 – 23%)
- Bungkil kacang (protein 0 – 15%)
- Tepung ikan (protein 42,3 – 68,8%)
Hal lain yang perlu diperhatikan antara lain :
- Bahan pakan yang akan diberikan hendaknya tidak berbau tengik, tidak berjamur dan tidak berlebihan jumlahnya.
- Selalu disediakan air minum dan ditempatkan agak lebih tinggi dari tempat pakan.
3. Perkandangan
Persyaratan kandang yang harus dipenuhi adalah : mudah dibersihkan, sirkulasi uadara lancar dan cukup mendapatkan sinar matahari. Beberapa tipe kandang yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemeliharaannya seperti:
a. Kandang sistim terkurung atau postal
• Lantai kandang terbuat dari tanah yang dipadatkan dan dialasi/bagian atas dilapisi sekam/serbuk gergaji dicampur dengan serbuk kapur.
• Seluruh ruangan kandang dinaungi atap.
• Apabila sampai dewasa (produksi) kepadatannya dapat mencapai 4 ekor /m²
b. Kandang sistim koloni
Yakni perpaduan atau kombinasi antara terkurung dengan sistim dilepas, yang bercirikan :
• Lantai kandang dapat terbuat dari tanah yang dipadatkan ataupun
disemen dan dialasi dengan litter (dapat berasal dari sekam, kulit padi atau bekas serutan kayu/serbuk gergaji).
• Atap kandang menggunakan sistim atap berlubang
• Umbaran atau pekarangannya dibuatkan pagar setinggi ± 75 cm, yang dilengkapi dengan peralatan kandang (tempat makan dan minum)
• Dinding dari bambu atau kayu.
c. Kandang sistem batere
• Satu kotak untuk satu ekor itik (dengan ukuran 45 x 35 x 60), bahan kotaknya dapat dibuat dari bambu atau kawat.
• Lantai kandang sedikit miring (agar telur mudah menggelinding keluar).• Tempat makan dan minum diusahakan diluar kotak(dibagian depan)
• Semua kotak/kandang betere dikumpulkan pada satu tempat dan diberi
atap serta dindingnya dipagar dengan anyaman bambu atau kawat.
• Untuk anak itik digunakan indukan sebagaimana untuk anak ayam.
• Luasan lantai kandang yang diperlukan untuk anak itik sebagai berikut :
- Umur 1 hari – 1 minggu, kepadatannya 20 ekor/m².
- Umur 1 – 2 minggu, kepadatannya 18 ekor/ m².
- Umur 2 – 3 minggu, kepadatannya 15 ekor/m².
- Umur 5 – 6 minggu, kepadatannya 10 ekor/ m².
4. Tata Laksana Pemeliharaan Itik
Tata laksana pemeliharaan itik akan berpengaruh terhadap tata laksana perkandangan, pada umumnya ada beberapa model tata laksana pemeliharaan itik yaitu:
a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
b. Secara intensif yaitu secara terusmenerus dikandangkan seperti ayam ras.
c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.
5. Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit
Melakukan pencegahan penyakit adalah lebih baik dari pada mengobatinya dan perlu diingat bahwa setiap penyakit belum tentu menyebabkan kematian, tetapi mungkit hanya menurunkan produksinya saja. Beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang itik diantaranya:
- Salmonellosis (Pullorum + Berak kapur)
Penyebabnya bakteri Salmonella pullorum, bila menyerang itik umur 3-15 hari berakibat kematian tinggi. Tanda penyakit yang nampak adalah adanya kotoran warna putih lengket seperti pasta dan menempel pada dubur, tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat terengahengah, bulu kusam, sayap menggantung kadang terjadi kelumpuhan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum, isolasi itik yang sakit. Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik.
- Penyakit Cacing
Penyebabnya terbagi jenis cacing menyerang pada itik yang dilepas. Tanda penyakit adalah nafsu makan berkurang, mencret, bulu kusam, kurus dan produksi turun. Pencegahan harus dijaga kebersihan kandang jaga kelembabannya, sanitasi kandang dan makan, minum. Pengobatan dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali.
- Penyakit Botulismus
Penyebabnya adalah racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium botulinum, yang sering ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman busuk. Itik yang digembalakan sering memakannya Tanda penyakit adalah itik lesu, lemah, lumpuh, pada leher kaki dan sayap, nampak mengantuk, kadang-kadang tidak dapat berdiri tegak dan kalau berjalan sempoyongan, bulu mudah rontik. Pencegahan dengan menjaga kebersihan makanan dan hindari makanan basi/sudah membusuk dan tercemar, makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang masih segar. Pengobatan dapat dicoba dengan obat laxanitia.pencahar (garam
6. Pengelolaan Reproduksi
Pengelolaan reproduksi itik berkaitan dengan penyediaan bibit itik yang berkualitas baik. Bibit itik diperoleh melalui pengeraman dengan cara tradisional dengan memanfaatkan induk unggas maupun cara modern dengan menggunakan mesin penetas telur itik. Untuk skala besar dan intensif akan lebih ekonomis menggunakan mesin penetas yang ragamnya sangat banyak.
Untuk mencegah penurunan mutu genetik itik perlu dilakukan perhatian secara seksama dalam pengelolaan reproduksi dan pemilihan indukan itik. Karena itu perlu standard kualitas tertentu dalam melakukan pembibitan itik. Penurunan kualitas genetik itik bisa disebabkan oleh perkawinan keluarga terdekat (inbreeding), karena itu dianjurkan untuk ” memasukakan darah baru” dalam kelompok/kumpulan itik, hal ini dapat ditempuh dengan bertukar pejantan dari peternak lain, yang asal usul ternak itiknya berlainan.
Untuk menghasilkan bibit dengan daya tetas tinggi diperlukan rasio itik jantan dan betina 1 : 6 sampai 8. Seleksi dapat dilakukan mulai dari anak itik atau itik dara dan sebagai standar mutu bibit itik antara lain :
• Sehat, tidak cacat, bentuk dan warna bulu seragam. Untuk itik penghasil telur (Khaki compbell dan lokal) warna bulunya coklat, abu-abu muda (betina) dan coklat tua serta kehitaman biru berkilau warna bulu pada kepala, leher dan punggungnya (jantan).
• Sedangkan seleksi telur antara lain :
- Umur telur tidak lebih 7 hari
- Bentuk dan besar serta berat telur seragam
- Kulit kerabang halus, bersih dan ketebalannya rata.
• Pemilihan anak itik haruslah cermat, beberapa ciri anak itik yang baik antara lain :
- Penampilan tegap, gesit dan lincah
- Mata menonjol, bening dan hidup.
- Bagian rongga perut terasa lembut dan kenyal.
- Pusar kering dan tertutup.
- Kaki tampak kokoh.
- Bulu halus, lembut, mengkilap yang menutup seluruh tubuh. (Galeriukm).
Sumber:
1. http://www.warintekjogja.com/warintek/warintekjogja/warintek_v3/datadigital/bk/itik%20jogja.pdf
2. http://www.disnakkeswan-lampung.go.id/brosur/itik.pdf
Pembuatan Telur Asin
ada dasarnya proses pembuatan telur asin ini ada beberapa cara. Namun kebanyakan orang lebih memilih dengan cara direndam atau di balut dalam adonan garam dicampur dengan serbuk bata merah, tanah liat, atau abu gosok. Selain itu juga ada yang merendamnya dengan cairan teh bercampur dengan adonan garam.
Dalam hal ini kesemua cara tersebut bertujuan sama yaitu membuat telur itik menjadi telur yang berasa asin. Tetapi ada juga yang mencoba membuat telur asin dengan ditambahkan rasa jahe, rasa jeruk, bahkan rasa cabai kedalam larutan garamnya, sehingga rasa telur tersebut tidak hanya asin, melainkan berpadu dengan rasa lain yang telah ditambahkan kedalam adonan garam tersebut.
Untuk lebih jelasnya kita ulas saja satu persatu tentang proses pembuatan telur asin ini.
A. Pemilihan Telur.
Untuk mengetahui secara pasti kondisi telur yang akan diasinkan, maka perlu dilakukan pemeriksaan sekaligus pemilihan (sortasi). Namun, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa telur-telur yang akan diperiksa tersebut merupakan telur yang belum pernah dierami sama sekali, sehingga kemungkinan adanya janin didalamnya dapat dihindari. Disamping itu, harus dihindari juga penggunaan telur yang telah mengalami keretakan atau pecah kulit, karena selama dalam perendaman putih telurnya akan menerobos keluar dan membuat larutan perendamannya berbau busuk.
Pereiksaan dilakukan dengan memasuukan telur-telur tersebut kedalam suatu wadah atau bak plastik yang telah diisi dengan air, kemudian mengamati posisi telur telur etrsebut didalam air. Telur yang melayang. harus segera dipisahkan, sedangkan telur yang tengelam atau yang setengah melayang dibiarkan terendam beberapa saat sehingga kotorannya mudah dibersihkan. Telur-telur yang baik tersebut, kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hingga benar-benar bersih, serta ditiriskan.
Pemeriksaan telur bisa juga dilakukan seperti langkah-langkah berikut :
1. Kelompokkan telur berdasarkan tingkat kebersihannya. kemudian bersihkan mulai dari kelompok kotor kemudian kelompok yang sangat kotor.
2. Telur yang kurang kotor dapat dibersihkan dengan kain/busa halus yang kering atau ampelas nomor 0. Telur yang g kotor dan sangat kotor ditempatkan diwadah terpisah dan dibersihkan dengan cara merendamnya dalam air detergen hangat selama 2 menit untuk melepaskan kotoran yang sudah mengering.
3. Teropong telur yang sudah kering. Perhatikan keutuhan kerabang, keadaan isi telur dan rongga udaranya. Pilihlah telur yang kerabangnya utuh/tidak retak dan isi telur terlihat bersih serta memiliki rongga udara lebih kecil.
B. Membuat Adonan dan Larutan
Sebelum memulai proses pembuatan telur asin, kita buat adonan garam atau larutan garam terlebih dulu untuk bahan pemeraman atau perendaman telur. Kalau kita baru pertama kali membuat telur asin, maka kita harus lebih memperhatikan takaran media atau garam yang akan kita larutkan, agar rasa asin pada telur tidak kurang atau berlebihan. Karena proses pembuatan telur asin ini bisa dilakukan dengan beberapa macam cara. maka kita akan bahas satu persatu cara membuat adonan atau larutan ini.
1. Membuat Larutan Garam.
Proses pembutan larutan garam jebuh ini berfungsi sebagai larutan perendam telur. Proses ini harus didahulukan karena membutuhkan waktu lama untuk mendinginkannya kembali.
Adapun proses pembuatannya diawali dengan memanaskan air hingga suhu tertentu (tidak perlu sampai mendidih) yang sekiranya cukup dapat membantu proses pelarutan garam dan saltpeter. Kemudian masukkan garam dan saltpeter, dan aduk hingga larut seleuruhnya. Selanjutnya angkat larutan garam jenuh tersebut dari perapian, dan diamkan beberapa saat hingga menjadi dingin kembali.
2. Membuat Adonan Garam.
Karena media adonan yang akan dibuat ada 3 jenis, maka kita tentukan takarannya untuk masing-masing media.
a. Adonan 1 dengan media tanah liat.
Takarannya untuk telur ayam atau itik 30 butir, tanah liat 20 genggam, sekam padi 0,5 kg, gara 1 kg, air bersih secukupnya.
b. Adonan 2 dengan media abu gosok atau abu dapur.
Untuk telur ayam atau itik sejunlah 30 butir, takarannya abu gosok 60 genggam, garam 1 kg, air bersih secukupnya.
c. Adonan 3 dengan media serbuk bata merah.
Dengan telur ayam atau itik yang berjumlah 30 butir, kita gunakan serbuk bata merah sebanyak 60 genggam, garam 1 kg, salpeter atau sendawa 50 gram, air bersih secukupnya dan sabun cuci secukupnya.
Cara membuatnya adalah sebagai berikut.
1/ Salah satu bahan adonan (tanah liat, abu, atau serbuk batu merah), dicampur dengan garam dan salpeter sesuai takaran yang telah ditentukan.
2/ Aduk adonan tersebut hingga tercampur merata.
3/. Kemudian tambahkan air sedikit demi seedikit sambil diaduk menjadi adonan yang kental agar dapat melekat pada kulit telur.
Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah tepat.
Dengan cara pemeraman ini, sebagian sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan terserap kedalam telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi, maka perlu ditambahkan garam pada adonan tersebut sebanyak 5%-10% dari total berat garam semua.
Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur.
C. Proses Membuat Telur Asin.
Untuk membuat telur asin, kita harus tahu cara-caranya secara rinci. Setidaknya secara garis besar kita mengetahui urutan pembuatan telur asin ini.
Adapun beberapa cara membuat telur asin yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang adalah sebagai berikut.
a. Perendaman dengan larutan garam.
Perendaman telur dilakukan selama 7-10 hari dalam larutan garam yang sudah didinginkan, agar menghasilkan telur asin yang rasa asinnya cukup enak untuk dinikmati. Sebelum telur-telur dimasukkan kedalam wadah perendaman, terlebih dahulu letakkan wadah tersebut ditempat yang aman dan rata, untuk menghindari retak atau pecahnya telur pada saat proses perendaman.
b. Pemeraman dengan adonan garam.
Caranya adalah dengan membungkus telur menggunakan adonan garam. Usahakan agar tiap sisi memiliki tingkat ketebalan yang sama, agar rasa asin yang meresap kedalam telur merata. Kemudian taruh dalam wadah dan peramkan selama 7-10 hari. Setelah pemeraman dianggap cukup maka adonan pembungkus harus segera dilepas dari telur tersebut, sehingga rasa asin pada telur tidak berlebihan. Meresapnya larutan garam kedalam telur memperngaruhi kualitas produk telur asin tersebut.
c. Perendaman dengan adonan garam.
Cara perendaman dengan adonan ini lebih mudah dibadningkan dengan cara pemeraman. Kita tinggal menyediakan wadah, lalu tuangkan sedikit adonan kedalam wadah tersebut sebagai lapisan bawah dan ratakan. Kemudian letakkan telur-telur yang sudah bersih diatas lapisan adonan, dengan memberikan jarak antara telur. Setelah itu timbunlah telur-telur tersebut dengan adonan yang masih tersisa sampai rata menutupi semua telur. Biarkan telur terendam adonan garam selama 7-10 hari. Dalam perendaman ini adonan yang dibuat haruslah lebih banyak daripada untuk pemeraman, karena telur harus tertutup rapat dengan adonan.
Pemanenan
Setelah dirasa [erendaman atau pemeraman cukup waktunya (+/- 7-10 hari ). segera bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran adonan pembalut, sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu, pisahkan telur yang kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan. Simpan telur yang baik ditempat yang dingin atau bisa langsung direbus. Jika telur hendak dipasarkan, biasanya sisa-sisa adonan yang menempel tidak di bersihkan semua untuk membedakan dengan telur tawar yang masih mentah.
Perebusan
Bila telur asin hendak dipasarkan dalam keadaan matang, maka perebusan dapat langsung dilakukan. Cuci dahulu telur asin yang hendak direbus hingga bersih. Untuk mncegah retak atau pecahnya telur dalam proses perebusan ini, sebaiknya dilakukan cara perebusan seperti berikut ini.
a. Masukkan telur dalam panci perebus yang telah diisi dengan air secukupnya.
b. Panaskan dengan api kecil, usahakan agar air perebus menjadi panas namun tidak mendidih (+/- 30 menit).
c. Selanjutnya, api dapat dibesarkan hingga air mendidih.
Hal ini dilakukan agar putih telur menjadi matang atau mengental terlebih dahulu sebelum mematangkan semua isi telurnya. Sehingga benturan-benturan yang terjadi selama perebusan, tidak akan menyebabkan retak atau pecahnya telur-telur asin tersebut.
Untuk telur asin matang dari hasil perendaman dengan larutan garam jenuh, biasanya memiliki putih telur yang berlubang-lubang (keropos)
Telur asin yang dihasilkan baik dari cara perendaman dengan larutan jenuh, melalui pemeraman, atau perendaman dengan adonan media garam, memiliki hasil yang berbeda-beda baik rasa maupun warnanya. Demikian juga dengan jenis telur dan juga tebal atau tipisnya kulit telur yang mempengaruhi daya serap telur terhadap laritan garam sehingga memberikan hasil yang berbeda pula.
TIPS Khusus Membuat Telur Asin.
Dalam telur asin terdapat kandungan gizi seperti protein, karbohidrat dan mineral beberapa kali lebih besar dibanding telur ituk tawar.
Ciri Telur Asin Rebus Yang Baik adalah :
Memiliki kuning telur berwarna kuning cerah dan berminyak. Dan posisi kuning telur berada ditengah-tengah, bukan dipinggir juga tidak banyak terdapat rongga. Simak baik-baik tips untuk proses membuat telur asin.
A. Direndam dalam larutan teh.
Setelah jadi telur asin mentah biasanya langsung dicuci dan direbus hingga matang. Namun ada juga sebagian orang yang merendam telur pada larutan teh terlebih dahulu sebelum telur asin mentah tersebut direbus. Bahkan kalau mungkin perendaman dilakukan selama 4-8 hari.
Biasanya telur asin yang sudah matang dapat bertahan selama 2-3 minggu. Namun jika hal ini dilakukan keawetan telur asin dapat mencapai hingga 6 minggu.
Penggunakan ekstrak daun teh ini bertujuan agar zat tanin yang terkandung dalam daun teh dapat menutupi pori-pori telur serta memberikan warna coklat muda yang menarik. Juga aroma telur asin yang dihasilkan akan lebih disukai konsumen.
B Telur Asin dengan Berbagai Aroma.
Dalam khalayak umum sudah pernah ada yang bereksperimen membuat telur asin dengan membubuhi berbagai macam aroma dan rasa, seperti telur asin rasa jahe, cabe, juga jeruk.
Penelitian yang dilakukan adalah memberikan campuran ekstrak jahe, cabe, atau jeruk kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur itik.
Cara membuat ekstrak jahe tersebut adalah dengan mengupas bersih jahe, kemudian diblender dengan air secukupnya, lalu disaring dan jadikan ekstrak jahe. Hal yang sama dapat dilakukan untuk membuat ekstrak rasa lainnya.
Kemudian ekstrak inilah yang akan dicampurkan kedalam larutan garam jenuh yang sudah dingin, lalu diaduk rata. Kemudian rendam telur itik kedalam larutan tersebut selama 7-10 hari. Langkah selanjutnya sama seperti pada pembuatan telur asin biasa.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penyampuran ekstrak rasa kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur hanya akan mempengaruhi rasa asin dari telur tersebut, namun tidak mempengaruhi warna baik putih maupun kuning telurnya.
Jadi bila kita menambahkan ekstrak jahe maka rasa asin telur akan bercampur dengan rasa jahe begitu pula untuk ekstrak rasa yang lain. Sehingga kita bisa membuat sendiri telur asin rasa jahe, telur asin rasa pedas, dan telur asin rasa jeruk.
Nah silakan mencoba dengan tip-tips kami ini
Dalam hal ini kesemua cara tersebut bertujuan sama yaitu membuat telur itik menjadi telur yang berasa asin. Tetapi ada juga yang mencoba membuat telur asin dengan ditambahkan rasa jahe, rasa jeruk, bahkan rasa cabai kedalam larutan garamnya, sehingga rasa telur tersebut tidak hanya asin, melainkan berpadu dengan rasa lain yang telah ditambahkan kedalam adonan garam tersebut.
Untuk lebih jelasnya kita ulas saja satu persatu tentang proses pembuatan telur asin ini.
A. Pemilihan Telur.
Untuk mengetahui secara pasti kondisi telur yang akan diasinkan, maka perlu dilakukan pemeriksaan sekaligus pemilihan (sortasi). Namun, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa telur-telur yang akan diperiksa tersebut merupakan telur yang belum pernah dierami sama sekali, sehingga kemungkinan adanya janin didalamnya dapat dihindari. Disamping itu, harus dihindari juga penggunaan telur yang telah mengalami keretakan atau pecah kulit, karena selama dalam perendaman putih telurnya akan menerobos keluar dan membuat larutan perendamannya berbau busuk.
Pereiksaan dilakukan dengan memasuukan telur-telur tersebut kedalam suatu wadah atau bak plastik yang telah diisi dengan air, kemudian mengamati posisi telur telur etrsebut didalam air. Telur yang melayang. harus segera dipisahkan, sedangkan telur yang tengelam atau yang setengah melayang dibiarkan terendam beberapa saat sehingga kotorannya mudah dibersihkan. Telur-telur yang baik tersebut, kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hingga benar-benar bersih, serta ditiriskan.
Pemeriksaan telur bisa juga dilakukan seperti langkah-langkah berikut :
1. Kelompokkan telur berdasarkan tingkat kebersihannya. kemudian bersihkan mulai dari kelompok kotor kemudian kelompok yang sangat kotor.
2. Telur yang kurang kotor dapat dibersihkan dengan kain/busa halus yang kering atau ampelas nomor 0. Telur yang g kotor dan sangat kotor ditempatkan diwadah terpisah dan dibersihkan dengan cara merendamnya dalam air detergen hangat selama 2 menit untuk melepaskan kotoran yang sudah mengering.
3. Teropong telur yang sudah kering. Perhatikan keutuhan kerabang, keadaan isi telur dan rongga udaranya. Pilihlah telur yang kerabangnya utuh/tidak retak dan isi telur terlihat bersih serta memiliki rongga udara lebih kecil.
B. Membuat Adonan dan Larutan
Sebelum memulai proses pembuatan telur asin, kita buat adonan garam atau larutan garam terlebih dulu untuk bahan pemeraman atau perendaman telur. Kalau kita baru pertama kali membuat telur asin, maka kita harus lebih memperhatikan takaran media atau garam yang akan kita larutkan, agar rasa asin pada telur tidak kurang atau berlebihan. Karena proses pembuatan telur asin ini bisa dilakukan dengan beberapa macam cara. maka kita akan bahas satu persatu cara membuat adonan atau larutan ini.
1. Membuat Larutan Garam.
Proses pembutan larutan garam jebuh ini berfungsi sebagai larutan perendam telur. Proses ini harus didahulukan karena membutuhkan waktu lama untuk mendinginkannya kembali.
Adapun proses pembuatannya diawali dengan memanaskan air hingga suhu tertentu (tidak perlu sampai mendidih) yang sekiranya cukup dapat membantu proses pelarutan garam dan saltpeter. Kemudian masukkan garam dan saltpeter, dan aduk hingga larut seleuruhnya. Selanjutnya angkat larutan garam jenuh tersebut dari perapian, dan diamkan beberapa saat hingga menjadi dingin kembali.
2. Membuat Adonan Garam.
Karena media adonan yang akan dibuat ada 3 jenis, maka kita tentukan takarannya untuk masing-masing media.
a. Adonan 1 dengan media tanah liat.
Takarannya untuk telur ayam atau itik 30 butir, tanah liat 20 genggam, sekam padi 0,5 kg, gara 1 kg, air bersih secukupnya.
b. Adonan 2 dengan media abu gosok atau abu dapur.
Untuk telur ayam atau itik sejunlah 30 butir, takarannya abu gosok 60 genggam, garam 1 kg, air bersih secukupnya.
c. Adonan 3 dengan media serbuk bata merah.
Dengan telur ayam atau itik yang berjumlah 30 butir, kita gunakan serbuk bata merah sebanyak 60 genggam, garam 1 kg, salpeter atau sendawa 50 gram, air bersih secukupnya dan sabun cuci secukupnya.
Cara membuatnya adalah sebagai berikut.
1/ Salah satu bahan adonan (tanah liat, abu, atau serbuk batu merah), dicampur dengan garam dan salpeter sesuai takaran yang telah ditentukan.
2/ Aduk adonan tersebut hingga tercampur merata.
3/. Kemudian tambahkan air sedikit demi seedikit sambil diaduk menjadi adonan yang kental agar dapat melekat pada kulit telur.
Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah tepat.
Dengan cara pemeraman ini, sebagian sebagian kecil (5%-10%) dari garam akan terserap kedalam telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi, maka perlu ditambahkan garam pada adonan tersebut sebanyak 5%-10% dari total berat garam semua.
Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur.
C. Proses Membuat Telur Asin.
Untuk membuat telur asin, kita harus tahu cara-caranya secara rinci. Setidaknya secara garis besar kita mengetahui urutan pembuatan telur asin ini.
Adapun beberapa cara membuat telur asin yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang adalah sebagai berikut.
a. Perendaman dengan larutan garam.
Perendaman telur dilakukan selama 7-10 hari dalam larutan garam yang sudah didinginkan, agar menghasilkan telur asin yang rasa asinnya cukup enak untuk dinikmati. Sebelum telur-telur dimasukkan kedalam wadah perendaman, terlebih dahulu letakkan wadah tersebut ditempat yang aman dan rata, untuk menghindari retak atau pecahnya telur pada saat proses perendaman.
b. Pemeraman dengan adonan garam.
Caranya adalah dengan membungkus telur menggunakan adonan garam. Usahakan agar tiap sisi memiliki tingkat ketebalan yang sama, agar rasa asin yang meresap kedalam telur merata. Kemudian taruh dalam wadah dan peramkan selama 7-10 hari. Setelah pemeraman dianggap cukup maka adonan pembungkus harus segera dilepas dari telur tersebut, sehingga rasa asin pada telur tidak berlebihan. Meresapnya larutan garam kedalam telur memperngaruhi kualitas produk telur asin tersebut.
c. Perendaman dengan adonan garam.
Cara perendaman dengan adonan ini lebih mudah dibadningkan dengan cara pemeraman. Kita tinggal menyediakan wadah, lalu tuangkan sedikit adonan kedalam wadah tersebut sebagai lapisan bawah dan ratakan. Kemudian letakkan telur-telur yang sudah bersih diatas lapisan adonan, dengan memberikan jarak antara telur. Setelah itu timbunlah telur-telur tersebut dengan adonan yang masih tersisa sampai rata menutupi semua telur. Biarkan telur terendam adonan garam selama 7-10 hari. Dalam perendaman ini adonan yang dibuat haruslah lebih banyak daripada untuk pemeraman, karena telur harus tertutup rapat dengan adonan.
Pemanenan
Setelah dirasa [erendaman atau pemeraman cukup waktunya (+/- 7-10 hari ). segera bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran adonan pembalut, sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu, pisahkan telur yang kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan. Simpan telur yang baik ditempat yang dingin atau bisa langsung direbus. Jika telur hendak dipasarkan, biasanya sisa-sisa adonan yang menempel tidak di bersihkan semua untuk membedakan dengan telur tawar yang masih mentah.
Perebusan
Bila telur asin hendak dipasarkan dalam keadaan matang, maka perebusan dapat langsung dilakukan. Cuci dahulu telur asin yang hendak direbus hingga bersih. Untuk mncegah retak atau pecahnya telur dalam proses perebusan ini, sebaiknya dilakukan cara perebusan seperti berikut ini.
a. Masukkan telur dalam panci perebus yang telah diisi dengan air secukupnya.
b. Panaskan dengan api kecil, usahakan agar air perebus menjadi panas namun tidak mendidih (+/- 30 menit).
c. Selanjutnya, api dapat dibesarkan hingga air mendidih.
Hal ini dilakukan agar putih telur menjadi matang atau mengental terlebih dahulu sebelum mematangkan semua isi telurnya. Sehingga benturan-benturan yang terjadi selama perebusan, tidak akan menyebabkan retak atau pecahnya telur-telur asin tersebut.
Untuk telur asin matang dari hasil perendaman dengan larutan garam jenuh, biasanya memiliki putih telur yang berlubang-lubang (keropos)
Telur asin yang dihasilkan baik dari cara perendaman dengan larutan jenuh, melalui pemeraman, atau perendaman dengan adonan media garam, memiliki hasil yang berbeda-beda baik rasa maupun warnanya. Demikian juga dengan jenis telur dan juga tebal atau tipisnya kulit telur yang mempengaruhi daya serap telur terhadap laritan garam sehingga memberikan hasil yang berbeda pula.
TIPS Khusus Membuat Telur Asin.
Dalam telur asin terdapat kandungan gizi seperti protein, karbohidrat dan mineral beberapa kali lebih besar dibanding telur ituk tawar.
Ciri Telur Asin Rebus Yang Baik adalah :
Memiliki kuning telur berwarna kuning cerah dan berminyak. Dan posisi kuning telur berada ditengah-tengah, bukan dipinggir juga tidak banyak terdapat rongga. Simak baik-baik tips untuk proses membuat telur asin.
A. Direndam dalam larutan teh.
Setelah jadi telur asin mentah biasanya langsung dicuci dan direbus hingga matang. Namun ada juga sebagian orang yang merendam telur pada larutan teh terlebih dahulu sebelum telur asin mentah tersebut direbus. Bahkan kalau mungkin perendaman dilakukan selama 4-8 hari.
Biasanya telur asin yang sudah matang dapat bertahan selama 2-3 minggu. Namun jika hal ini dilakukan keawetan telur asin dapat mencapai hingga 6 minggu.
Penggunakan ekstrak daun teh ini bertujuan agar zat tanin yang terkandung dalam daun teh dapat menutupi pori-pori telur serta memberikan warna coklat muda yang menarik. Juga aroma telur asin yang dihasilkan akan lebih disukai konsumen.
B Telur Asin dengan Berbagai Aroma.
Dalam khalayak umum sudah pernah ada yang bereksperimen membuat telur asin dengan membubuhi berbagai macam aroma dan rasa, seperti telur asin rasa jahe, cabe, juga jeruk.
Penelitian yang dilakukan adalah memberikan campuran ekstrak jahe, cabe, atau jeruk kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur itik.
Cara membuat ekstrak jahe tersebut adalah dengan mengupas bersih jahe, kemudian diblender dengan air secukupnya, lalu disaring dan jadikan ekstrak jahe. Hal yang sama dapat dilakukan untuk membuat ekstrak rasa lainnya.
Kemudian ekstrak inilah yang akan dicampurkan kedalam larutan garam jenuh yang sudah dingin, lalu diaduk rata. Kemudian rendam telur itik kedalam larutan tersebut selama 7-10 hari. Langkah selanjutnya sama seperti pada pembuatan telur asin biasa.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penyampuran ekstrak rasa kedalam larutan garam jenuh untuk merendam telur hanya akan mempengaruhi rasa asin dari telur tersebut, namun tidak mempengaruhi warna baik putih maupun kuning telurnya.
Jadi bila kita menambahkan ekstrak jahe maka rasa asin telur akan bercampur dengan rasa jahe begitu pula untuk ekstrak rasa yang lain. Sehingga kita bisa membuat sendiri telur asin rasa jahe, telur asin rasa pedas, dan telur asin rasa jeruk.
Nah silakan mencoba dengan tip-tips kami ini
Minggu, 06 Maret 2011
Dunia Unggas
Bisnis budidaya bebek memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Apalagi jika budidaya dilakukan secara intensif dalam arti tidak hanya dilakukan sebagai kegiatan sambilan. Selain memiliki peluang bagus untuk dikembangkan karena permintaan yang makin tinggi dari masyarakat untuk konsumsi telur dan daging, peternakan itik membutuhkan pakan, khususnya sumber protein yang efisien.
bebek di Indonesia awalnya berasal dari Jawa. Sementara di Inggris dikenal dengan nama Indian Runner(Anas javanica). Berbagai jenis bebek lokal dikenal penamaannya berdasarkan tempat pengembangannya, wilayah asal dan sifat morfologis. Mungkin Anda pernah mendengar nama-nama bebek seperti bebek Alabio (dari Kalimantan Selatan), itik Tegal dan bebek Mojosari dan bebek Maros.
Umumnya usaha peternakan itik ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.
Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).
Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68 minggu.
Pengembangan dan pemeliharaan bebek potong agar tercapai efisiensi pemanfaatannya menurut D.L Satie (1991) seperti dikutip Majalah Poultry Indonesia Online, dapat menggunakan bebek yang telah lewat masa produksinya maupun bebek jantan. Hal ini dimaksudkan karena bebek jantan mempunyai beberapa keunggulan dan keuntungan kalau ditinjau dari segi ekonomisnya. Sementara untuk harga bibit, bebek jantan lebih murah jika dibandingkan bebek betina, karena msyarakat selama ini hanya mengenal dan memetik keuntungan dari bebek betina sebagai petelur.
Masih menurut Satie, pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada bebek betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
Langganan:
Postingan (Atom)