Kamis, 07 April 2011

PENGARUH KOTORAN SAPI DAN KOTORAN AYAM DALAM PEMBUATAN KOMPOS




Pengomposan merupakan salah satu alternatif terpilih dalam upaya mengatasi
masalah sampah baik yang berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri,
maupun limbah peternakan. Sampah Kota Magelang saat ini membutuhkan
pengolahan alternatif mengingat kapasitas tampung TPA Banyu Urip hampir habis.
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan optimal diantara komposisi
pencampuran sampah organik, kotoran sapi, dan kotoran ayam terhadap kualitas
kompos, untuk mengetahui kualitas kandungan kompos matang dan untuk
membandingkan kualitas kompos tersebut standar menurut SNI-19-7030-2004,
menurut Asosiasi Barak Kompos (2005), serta menurut hasil penelitian Ekawati
(2006)Pada penelitian ini terdiri dari kontrol dan 6 variasi tumpukan kompos dengan
perbandingan komposisi berbeda antara sampah organik, kotoran sapi, kotoran ayam
serta campuran antara kotoran sapi dan ayam sehingga pada akhirnya didapatkan nilai
kecepatan waktu dan kualitas optimum. Pengomposan dilakukan pada skala
laboratorium dan merupakan pengomposan aerobik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa seluruh variasi tumpukan telah memenuhi standar kualitas kompos matang.

Tumpukan kompos yang paling optimal berdasarkan waktu kematangan adalah
kompos variasi F yaitu kompos dengan bahan dasar 7,2 kg sampah organik + 1,4 kg
kotoran sapi + 1,4 kg kotoran ayam dimana kompos matang pada hari ke-31.
Tumpukan kompos yang paling optimal berdasarkan kualitas adalah kompos variasi
E yaitu kompos dengan bahan dasar 7,8 kg sampah organik + 1,1 kg kotoran sapi +
1,1 kg kotoran ayam dimana besarnya kandungan C-organik 26,15 %, N-total 1,86
%; rasio C/N 14,05; P-total 1,02 %; K-total 1,76 %, kadar air 32,78 % dan PH 7,4
dengan waktu kematangan kompos selama 34 hari.

Senin, 04 April 2011

Mencegah penuaan dini dan mencerdaskan otak dengan DAUN SINGKONG

Mencegah penuaan dini dan mencerdaskan otak dengan DAUN SINGKONG



Didalam daun singkong ada berbagai kandungan asam amino yang diperlukan tubuh baik untuk membantu mengubah karbohidrat menjadi energi, membantu pemulihan kulit dan tulang, meningkatkan daya ingat mood, kinerja otak, dan metabolisme asam amino lain.

Daun singkong yang dikonsumsi secara rutin juga dapat mencegah aterosklerosis, penimbunan lemak di pembuluh darah yang bisa berdampak pada serangan jantung.

Klorofilnya mampu menurunkan koresterol juga memiliki daya antioksidan dan anti kanker(yang tentunya bukan kantong kering hehe..)

Daun singkong juga kaya akan vitamin A dan C. Vitamin A baik untuk kesehatan mata. Vitamin C dapat mencegah sariawan, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu menangkal radikal bebas dan melindungi sel dari kerusakan oksidasi.

Kandungan serat daun singkong yang cukup tinggi dapat membantu melancarkan buang air besar. Dengan demikian masalah kanker usus dan penyakit jantung bisa diantisipasi.

So, sudah kah Anda makan daun singkong dalam minggu-minggu ini?